Pertemuan Malam dan Puisi lainnya
![]() |
Raldy, Denos, Arief, Febri dan Ondik |
Pertemuan Malam
Setiap perpisahan ada yang tidak benar-benar pisah;
Tuhan menamainya pertemuan,
di kamar anak-anak muda berkencan; siap-siap segala sesuatu,
menarik-narik dan mempercepat kedatangan masa depan.
menghentikan aliran angin ke kamar kecil,
malam berjalan pelan, dan langit mencatat
yang sedang berjalan santun
Anak-anak muda sedang membunuh pengangguran besar-besaran di kota Allah,
diperjuangkan berkali-kali
dibagi-bagi ke anak-anak yang baru bebas dari masa ingusan
berjalan-jalan ke arah kota Allah,
barangkali akan lupa kendali
Tidak seperti yang nebeng dan menempel di jeruji kota
Barangkali diusir,
dilempar begitu saja dari rumahnya masing-masing.
Kita penjala manusia dari kota Allah,
Butuh kesempatan—dan hati
Menjala manusia yang liar dan rakus!
Dengarlah! Kita lebih dulu manut ke hadirat Allah.
Sebab di bawah kuasa Allah dan Roh pemberi bahagia
Segala pekat dan gelap hati bakal lenyap
Dan sang Kata mericik abadi.
Matamu Spionase
Tiap kali aku sendirian dan tidak sibuk,
Kau membujuk, “Berenanglah ke dalam kolam air mataku.”
Saat itu menjadi beban baru yang terlalu berat untuk ditanggung.
Aku tergoda tuk berenang di dalam kolam air matanya, sekalian
menyembuhkan luka dan menebus kesalahan-kesalahan. Menyita waktu, tapi aku pun tidak memiliki sesuatu untuk dibicarakan.
Mabuk? Jawabku membela diri.
Yang Lain di dalam diriku berbisik pelan; turuti saja! Sekalian cuci mata dan baptis ulang!
Kau mesti dibebaskan dari dilema dan dusta! Diperbarui dengan arah jalan baru!
“Yuk, berenanglah dengan telanjang. Jangan bawa pedang atau racun! Kolam air mataku tidak berbayar,” bujuknya lagi.
Aku berenang di kolam air matanya yang hangat! Di kolam air matanya aku duduk dan meratapi kepengecutanku pada masa lalu. Dengan telanjang aku menyaksikan cerita demi cerita masa lalu; melihat wajah di kolam itu dan mendengarkan deru air matanya berkisah. Lalu aku melakukan ritus penebusan!
Di kolam air matanya yang hangat aku membaca apa pun yang telah terjadi, menerjemahkan setiap kecelakaan-kecelakaan kecil, dan memimpikan masa depan yang lebih baik.
*Melki Deni, Mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT.
Post a Comment for "Pertemuan Malam dan Puisi lainnya"