Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Demonstran (Karya Melki Deni


Melki Deni


“bahwa sesungguhnya kemerdekaan, kebenaran, kebebasan berpendapat, dan keadilan sosial ialah hak seluruh warga negara,” cuitan kecil pada Twitter seorang demonstran.

Detik demi detik netizen berkomentar, dan mengirim stiker satire di media sosial.

Hari setelah beberapa kawanannya diculik saat demonstrasi, ia kuat mencurigai oknum polisi-lah yang menculik mereka. Para demonstran jauh sebelum itu menulis satu kalimat pendek pada pamflet, baliho, mural, dan dinding media sosial begini, “Demokrasi kita disandera oligarki, dan korporatokrat”. Tetapi oknum superkaya tidak peduli tuduhan itu, kecuali Negara sempat huru hara. Negara dininabobokan dan diadministrasi oleh oknum superkaya itu.

Kawanan demonstran yang hilang, melayangkah nyawamu? Kabut pelan-pelan mendaki bukit itu. Tiga Minggu mereka hilang dicuri kepentingan.

Rakyat pun tidak bertanya untuk apa kalian melakukan demontrasi? Rakyat sedang tidak baik-baik saja; mengidap penyakit kesadaran palsu.

Kawanan demonstran sungguh sayang, sungguh malang,

Apa kabarmu di sana?

14/01/22


Pasien Hilang


Pasien yang terkapar diserang penyakit yang tidak dikenal itu

telah disembuhkan oleh usia yang sangat menyayanginya.

Orang-orang di sekitarnya tak henti-hentinya berdiri di antara

tanda seru, dan tanda tanya. Lalu selesailah sudah!

10/01/22

Melki Deni, mahasiswa STFK Ledalero Maumere-Flores-NTT.




Post a Comment for "Demonstran (Karya Melki Deni"