Sehabis Hujan Kecil dan Puisi lainnya
Pixabay.com |
Sehabis Hujan Kecil
Air
matamu mengalir sampai di sini,
mengalir
ke seluruh area, ke sudut-sudut cakrawala, ke dalam dasar laut yang jauh
membentuk
kolam berwarna. Airnya berkecipak-kecipak,
sehabis
aku melemparkan kerikil dan sepi.
Bukankah
air mata itu kaulirkan,
kaulirkan
ke arah siapa saja? Seperti hujan musim dureng
yang
mengenal baik daun, bunga, ranting, pohon dan akar
menyusuri
lorong-lorong sepi dan risau,
menyekap
seribu suara,
melukis
Hari.
Sehabis Menemukan Kenangan
Gadis itu menemukan kenangan berdiri di beranda
Facebook, menandai seorang lelaki yang sempat membuatnya
menghentikan waktu, mandi berkali-kali, mengurung Kata.
Ia membaca tulisan di atas gambar sedikit kusam: Hanya petir
yang bisa memisahkan kita. Tapi sehabis gerimis jatuh ritmis atas mereka,
lelaki itu buru-buru mengatakan itulah petir.
Post a Comment for "Sehabis Hujan Kecil dan Puisi lainnya"