Puisi-puisi Herman Nufa
Herman Nufa |
Nazar di Atas Nazar
Kau puisi yang ingin kunyanyikan
Pada malam penuh pengharapan
Bulan mengenakan mahkota pahlawan
Bintang meriasi bangku permenungan
Bagaimana cara melupakan sejarah
Yang membentang sebagai sajadah setiap doa
Bagaimana cara melalaikan sumpah
Yang merentang bagai busur sang pemanah
Membidik tepat di ujung nyanyian
Kau pacu aku kibarkan panji-panji kehidupan
Menjangkau pulau ke pulau hingga tumbuh di hati
Buah-buah perjanjian yang tak mudah ku sudahi
Kau puisi yang kuinginkan dari nada dasar paling tinggi
Terdengar merdu Berkabar sendu
Sejarah pengorbanan anak negeri
Menulis nazar dengan tinta darah
Tentang bahasa, bangsa dan tanah air
Tentang jaga, rawat dan lestari
Bagi kami generasi muda
Kami bernazar di atas nazar
Hingga pagi mekar
Siang menyala
Senja merekah
Malam menemukan jalan Mimpi paling mulia
Menuju kau yang tetap puisi
Kami selalu berjanji, berbakti dan mengabdi
Amin.
SENJA
Ketika senja tiada hentinya berpamit pada malam
Elok rupamu terlukis indah di rahim langit
Menjadikan malam begitu kacau
Sebab bulan dan bintang
Tiada hentinya merebut hatimu
Di bawah kolong langit
Aku, hujan dan dingin sendirian
Cemburu pada malam
Yang tidak mengizinkan
Rupamu aku kekalkan
Di amin hatiku.
Ledalero, 7 Oktober 2021.
*Herman Nufa, Mahasiswa Fakultas PKK Ledalero Maumere-Flores-NTT.
Post a Comment for "Puisi-puisi Herman Nufa"