Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Balada Bayi di Dalam Plastik dan Puisi lainnya

pixabay.com


Balada Bayi di Dalam Plastik


Duduk di beranda rumah pada malam Jumat,

anjing-anjing galak kelaparan mondar-mandir di pinggiran jalan,
mencari tulang-belulang dan bangkai di got-got.
Bulan sabit memberitakan setan-setan berkeliaran di dunia,
menyabit ibu-ibu hamil yang dibuang lelaki brutal di ruang pilu.

Seorang ibu hamil mengecam kenerakaan nafsu masa silam,
digoyang-goyang tubuhnya dengan tempo yang tidak teratur,
dimandikannya dengan cairan-cairan putih ke seluruh tubuh molek.
Rahim membunting, anak para lelaki semalaman di kosnya.

Ditelannya obat-obatan di bilik kosnya,
Binatang-binatang malam tiba-tiba tiada bersuara lagi.
Membubung nyanyi polifoni sampai ke sudut-sudut dusun,
Rerumputan malam menggigil kedinginan dahsyat,
bayi melitanikan elegi tragisnya kehidupan di balik perut besar.

Tertangkap segerombolan anjing merebut mangsa di sekitar rumah,
Matilah bayi sebelum mengenal dunia manusia.
Bayi disabit-sabit seusai dikeluarkan sendirian di toilet tadi malam.

Demikian dimangsanya bayi mungil sayang,
Tanpa memungut satu pun dosa manusia.
Tiada satu pun debu.


Bisakah Jarum Waktu Berjalan Mundur?


Bintang tak bersinar di sini, 
dikutuknya aku terlalu liar melecehkan perjumpaan

Bisakah jarum waktu berjalan mundur?
Supaya aku menenun kembali ucapan diri,
di atasnya kita bersantai, berkelahi dan berlerai.
Berdua saja, bahkan sampai dikubur.

Gerimis mengundang,
dan aku harus berpesta dengannya setiap waktu.
Sebab yang lalulah yang paling jauh.
bahkan bintang tak bersinar di sini,
Dikutuknya aku terlalu liar melecehkan perjumpaan itu.


Catatan Kecil

Aku hanyalah catatan kecil pada kaki halaman-halaman hidupmu.
Entah sebagai ibidem,
Tidak peduli hanya sebagai opere citato,
dan bisa jadi sebagai loco citato.
Semoga tidak lupa.

*Puisi ini pernah terbit di Republika, https://www.republika.co.id/berita/pr8qrf282/balada-bayi-di-dalam-plastik diterbitkan di sini untuk kepentinan pendidikan.

*Melki Deni, Mahasiswa STFK Ledalero-Maumere-Flores NTT.

Post a Comment for "Balada Bayi di Dalam Plastik dan Puisi lainnya"