Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Puisi-puisi Delvis Salut*

Pixabay.com

Wanita Hartamu

Menceritakan tentang wanita, tidak akan pernah bosan
Karena wanita adalah harta untuk laki-laki.
Wanita adalah harta dalam keluarga.
Sekalipun wanita itu akan di sunting oleh orang, di sana dia akan tetap menjadi harta berharga.
Untuk para laki, jangan sekalipun kau lukai wanitamu
Sekalipun dia tidak cantik, 
Dia akan tetap menjadi hartamu.
Sekalipun dia tidak berdandan, karena cantiknya alami.
Wanitamu tidak mau bermuka topeng
Jagalah selalu harta terindahmu.
Kau sudah memilihnya dengan mata hatimu
Jangan lagi kau berpikir untuk meninggalkannya karena alasan "Bosan"
Sekali kau lukai hati, 
itu akan mengajar, karena wanita perasaannya tipis.


Siulan Burung Pagi

Menenangkan hati
Tampak dari jauh
Aku melihat ada harapan di luar sana
Di sini di tempat pembaringan
Aku masih saja sama
Menikmati badan yang remuk dengan segala sakit
Yang kulihat hanyalah kegelapan
Aku tidak lagi seperti sebelumnya
Tubuh serasa kaku bak es beku
Tangan mungil yang selalu setia dengan pena 
Kini sudah tidak berarti lagi
Aku tinggalkan pena, kertas, pikiran sendiri dengan penuh tanya
Saat ini aku sangat merindukan mereka
dengan berat kepala
Aku sedikit menggoyangkan kakiku
Agar tidak terlihat lemah oleh mata orang-orang
Aku menciptakan senyum manis
Agar orang-orang terdekatku tidak khawatir
Aku sedikit bertingkah di depan mereka
Aku tak kuasa dengan beban yang sulit kujalani, aku sedikit cengeng sehingga air mata jatuh tanpa kuundang
aku terkutuk di saat aku
Memimpikan bersamamu
Aku terlalu lemah, sehingga aku bisa begini

Membunuh Rasa

Rindu tidak lagi berguna
Temu tidak lagi impian
Namanya tidak lagi disebut untuk ke sekian kalinya
Hilang sudah tentang rasa yang jauh-jauh sebelumnya bermekar di dalam hati.

*Delvis Salut, penulis puisi dan suka sastra berasal dari Lasang, Desa Bentengsuru, Kec. Kuwus-Manggarai Barat.

Post a Comment for "Puisi-puisi Delvis Salut*"