Ponsel Pintar (Karya Melki Deni)
Karya Fotografi Kamil Kortaba |
Jangan lupa beri kabar kalau kau sudah tiba di dalam
ponsel pintar itu: nyalakan lampu hijau, unggah tulisan, foto, video dengan caption:like,
comment, subscribe,
dan share di media sosial.
Jangan lupa beri kabar kalau kau sudah tiba di dalam
ponsel pintar itu. Peranti
pintar itu mengenal baik identitas, latar belakang, dan tujuan hidupmu. Ia
merekam jejak kakimu ke mana pun kau pergi di jagat digital itu; museum, bioskop,
sekolah, kampus, perpustakaan, pariwisata, tempat ibadat, pasar, toko serba
ada, prostitusi online, warung, BANK, kecuali toilet tidak ada di dalamnya.
Jangan lupa beri kabar kalau kau sudah tiba di dalam
ponsel pintar itu. Ketika kau berjalan
di beranda Facebook, jawablah pertanyaan Facebook: Apa yang Anda pikirkan? Tulislah hal-hal yang kau pikirkan, dan
pikirkan hal-hal yang kautulis!
Apa yang Anda pikirkan? akan menjadi kenangan masa depan. Ketika kau sudah
menjadi almarlum, Facebook mewartakan kau masih hidup. Facebook mengenal baik
kerinduanmu akan kekuasaan, dan keabadian. Facebook adalah lambang kebadaian.
Itu sebabnya detik demi detik orang-orang mendoakan keabadiannya kepada
Facebook; selfi, foto, dan video dengan caption.
Ponsel pintar itu
pintar membuat pintar, tapi lebih sering membodohi kita. Ponsel pintar yang
suka kita genggam di mana-mana itu sangat suka mencengkeram kita tanpa tanda
tanya!
Jangan lupa beri
kabar kalau kau sudah tiba di dalam ponsel pintar itu, sebab aku sangat merindukan
kehadiranmu yang sesungguhnya di sini —bukan telepresen!
16/01/22
Melki Deni, mahasiswa STFK Ledalero Maumere-Flores-NTT.
Post a Comment for "Ponsel Pintar (Karya Melki Deni)"