Paket Mayat (Karya Melki Deni)
Melki Deni |
Malam itu kita dikirimkan sepaket mayat dari negeri seberang
dengan biaya ongkir tidak sedikit, dan kita disilakan meratapi atau menertawai mayat itu.
Sepaket mayat itu dibungkus plastik tebal, dan dikemas dalam kardus besar,
lalu pada kulit luar ditulis “barang mudah pecah”.
Pelan-pelan membuka bingkisan yang dikirim dari negeri seberang itu, dan tidak ditemukan mata, jantung, dan ginjal dalam tubuh mayat itu. Seketika itu kita pun tidak terkejut, dan berkata, “tubuh siapakah yang dikenakan mayat busuk ini”, sebab tato ular naga pada pinggangnya, dan KTP yang tidak pernah menipu diri,
Kabar angin beredar di kampung, mayat gadis itu dibunuh oleh majikan di negeri seberang lantaran tidak bisa mengklik tombol mesin cuci, blender, setrika listrik, alat pel elektrik, dan sebagainya. Gadis itu disetrum dengan setrika panas. Lalu calo pedagang organ tubuh manusia mencungkil mata, jantung, dan ginjal, dan dijual ke pembeli dengan harga sangat mahal.
Kita pun tidak buru-buru bertanya, “untuk apa tubuh mayat yang tidak bermata, jantung, ginjal ini?” Atau “Akankah ia masuk surga sementara ia tidak bisa melihat?”
Paket mayat, seperti yang koran wartakan, mungkin akan dikirimkan lagi, mengingat jumlah perantau dari negeri ini tidak sedikit di sana.
10/01/22
Melki Deni, mahasiswa STFK Ledalero Maumere-Flores-NTT.
Post a Comment for "Paket Mayat (Karya Melki Deni)"