Antologi Puisi Emerensiana Uru Ana Hida
JANGAN BILANG*
Jangan bilang
Waktu begitu lambat peduli pada kisahku
Karena jawaban karma tak seperti air yang mendidih,
Tersiram pada tanaman
Lalu dengan begitu cepatnya layu.
Jangan bilang
Aku kejam kepada diriku sendiri
Karena tak menangisi luka
Maaf, aku terbiasa pada sentuhan yang melukaiku di tempat yang tak bersalah.
Jangan bilang
Aku menaruh sunyi sebagai alasan lain dari bunyi
Yang menaruh sepi sebagai tanda manjaku padanya
Maaf, aku terbiasa menandai si peluka
Dalam suka
Jangankan mata, tangan dan kakinya
Bau napasnya saja
Aku simpan karena sebegitu mencekik kesucianku
Dan itu tak hanya bisa kuselesaikan dengan meniti tasbih
Jangan bilang
Aku takut bertemu ia dalam kegelapan
Jangankan bayangannya, jejak kakinya saja kukenali dengan baik
Sekalipun dia berjalan di tengah rerumputan.
Jangan bilang
Aku tak peduli pada kebencian, makian, dan ludahan orang-orang
Pada suara histerisku sepanjang hari yang menuntut
Kembalinya kenormalanku
Biarkan saja
Biar mereka tahu seberapa
Sombongnya aku pada kata-kata
Aku sudah lama mati hanya saja tak menjadi mayat
Sejauh yang kurasakan ini, luka pelecehan masih menganga
Menuntut darah yang terus tertumpah
PESAN BAYANGAN
Aku bagaikan bara api di matamu karena
aku sering kesulitan dengan kata-kata
Tapi kau tak tahu yang kulihat semuanya
dapat membuat malaikat menangis
Bagiku pikiran ialah keadilan
Maka aku berusaha melihat secara penuh
Melebihi keburukan, dan lidah
Selalu di belakang hati saat kusimpan.
Karena hitam tidak selamanya mewakili kegelapan
Dan kematian, namun ia juga warna pengetahuan dan pengalaman yang membuatmu mengenal diri dengan baik hingga jiwamu tenang dan kekal.
Makanya kau selalu keheranan mendengarku tak kehilangan
rasa dalam memberi jawaban yang elegan
Pada setiap pertanyaan yang mencekik
Memaksa tubuh diam tak berkutik
*Puisi JANGAN BILANG masuk Sepuluh besar dalam lomba puisi tingkat nasional
Bertema “Luka” dan telah diterbitkan oleh penerbit Essie Floretta Publisher, Bekasi Jawa Barat
* Emerensiana Uru Ana Hida, gadis asal Sumba Timur, Mahasiswi di salah satu campus di Bali.
Post a Comment for "Antologi Puisi Emerensiana Uru Ana Hida"