Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Terpelajar dan Puisi lainnya

Melki Deni

Terpelajar*


Bila aku belajar seperti ini,

Kuteringat anak-anak yatim-piatu, miskin dan terbuang nun di sana mau belajar,

Terperangkap dalam malang, dan jauh dari kebebasan dan pengakuan

Memungut kebahagiaan hari demi hari dengan mimpi sejuta dolar

 

Bila aku belajar seperti ini,

Kuteringat ada anak-anak sekolah/kaum terpelajar yang masih tidak tahu belajar,

Terombang-ambing, dan jauh dari buku-buku, merenung dunia-kehidupan, arah zaman, kebenaran dan kejujuran

Menyebarkan bom kebohongan ke sana kemari tidak terkendali lagi

 

Bila aku belajar seperti ini,

Kuteringat ayah dan ibu yang tak henti-hentinya membanting tulang, mengubah keringat menjadi berkat dan rahmat,

Takut tua, dan tak mau lepas dari anak-anaknya,

Anak-anaknya tersesat di tengah keramaian perpustakaan tanpa ingin kembali

Menangkap makna demi makna dari sejarah pada buku yang sedang rebahan itu, dan penuh heran berdecak kagum berkali-kali.

Ledalero, Rabu 22 September 2021


Teka-teki Silang


Bila kau tidak sempat menjawab 
Kau tidak perlu menyembunyikan jawabannya
Bila mulut suka menyaring setiap kata hati, 
Biarlah jidat dan matamu berbicara seadanya 
Dan tangan menulis secara sederhana pada dinding-dinding kota, 
seperti hujan yang turun tidak terkira tidak pernah menyalahkan daya tarik bumi.

Kali ini barangkali aku jadi korban dalam mimpi burukmu. 

Tidak apa-apa suatu saat nanti 
Kau akan perlakuan aku seperti benalu pada dinding 
Kaucabut 
Dan aku terbuang dari kumpulan yang termalang. 

Barangkali ada pesawat kertas, 
Antar aku ke arah yang baru 
Biar asing, yang penting tidak jadi puing di jalanmu. 

Hidup ini penuh teka-teki silang, 
Butuh jawaban dan perhatian. 
Sebab aku lahir tidak dengan jawaban dan perhatian! 
18 Juni 2020

* Puisi Melki Deni, Mahasiswa STFK Ledalero, Maumere, Flores, NTT. 


2 comments for "Terpelajar dan Puisi lainnya"